BAB VII
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
Setelah belajar modul ini diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan masa kedatangan dan perkembangan Islam di Indonesia
2. Menjelaskan perkembangan Islam di Nusantara
3. Menjelaskan tahapan-tahapan perkembangan Islam di Indonesia
4. Mejelaskan contoh perkembangan Islam di tanah air
A. Masa Kedatangan dan Perkembangan Islam
Menurut para ahli sejarah, masuk dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat tiga teori yaitu teori Gujarat, teori Saudi dan teori Cina.
a. Islam masuk wilayah Indonesia dari anak benua India seperti Gujarat, Bengali dan malabar. Menurut Snouck Hurgronje, Islam masuk dari daerah Doccon di India, Kesimpulan ini diambil berdasarkan fenomena sosial bahawa ajaran tasyawuf yang dipraktikkan oleh orang-orang muslim di India bagian selatan mirip dengan ajaran Islam di Indonesia. Termasuk munculnya Syi’ah di daerah Sumatra atau Jawa, dugaan itu juga muncul dari daerah India. Sebab saat itu kerajaan Islam Deccon ( salah satu kerajaan India ) telah memiliki hubungan baik dengan Iran negeri pusat penyebaran paham Syi’ah.
b. Pendapat yang menyatakan bahwa Islamisasi di Indonesia terjadi pada tahun 1111 atau abad ke XII M. Pada saat itu orang-orang Aceh dari Sumatra bagian barat laut memeluk Islam atas ajakan seorang kebangsaan Arab asli, kemudian setelah masuk Islam mereka mendakwahkan Islam khususnya di daerah tersebut.
c. Teori yang menyatakan bahwa masuknya Islam di Indonesia langsung dari Mekah atau Madinah. Menurut teori ini bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad 7 atau 8 M. Atau abad ke 2 H, yaitu pada masa Khulafaur Rosyidin. Ekspedisi Islam ke Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang dari Arab sejak awal abad hijriyah atau abad ke VII Masehi. Menurut sumber literatur Cina pada awal abad ke 2 hijrah telah muncul perkampungan perkampungan muslim Arab di pesisir pantai Sumatra. Di Perkampungan ini orang-orang muslim Arab bermukim dan menikah dengan penduduk setempat serta membentuk komunitas-komunitas muslim. Teori ini adalah yang paling kuat dan diterima para sejarawan masa kini.
B. Perkembangan Islam di Nusantara
Kepulauan nusantara jauh dari pusat-pusat Islam di Timur Tengah. Jauhnya kepulauan Nusantara dengan pusat-pusat Islam menjadikan islamisasi di Indonesia berbeda dibandingkan dengan islamisasi di pulau-pulau lainnya, seperti ; Afrika Utara, atau Asia Selatan. Tetapi salah satu hal terpenting adalah Islamisasi di Nusantara berjalan dengan damai, bukan kekerasan apalagi kolonisasi kekuasaan.
Proses Islamisasi di wilayah Nusantara tidak sama, hal ini karena waktunya berlainan disamping juga watak budaya lokal di masing-msing wilayah berbeda, misalnya daerah pesisir pada umumnya memiliki budaya maritim dengan mata pencaharian berdagang, pada umumnya mereka lebih bersikap terbuka, menerima kehidupan Kosmopolitan yang ditampilkan oleh Islam. Berbeda dengan daerah pedalaman yang pada umumnya masyarakat ageraris, mereka bersifat tertutup, sulit menerima kemajuan/perubahan. Perbedaan tersebut dapat kita lihat misalnya perkembangan Islam di Prahyangan (pesisir wilayah kerajaan Champa) , Leran (pesisir Jawa Timur), Pasai ( utara Sumatra), Malaka (pesisir semenanjung Malaya).
1. Faktor-faktor yang Mendorong Perkembangan Islam di Nusantara
a. Jatuhnya kota Bagdad kepada bangsa Mongolia pada taun 1258 M, menyebabkan gelombang orbanisasi ke India dan asia Tengah secara besar-besaran.
b. Banyaknya para sufi, penganut tarikat, mengembara bersedia mendakwahkan Islam dengan suka rela ke seluruh dunia.
c. Jaringan perdagangan internasional, dijadikan sebagai sarana penyebaran ajaran Islam.
2. Tahapan-tahapan Perkembangan Islam di Indonesia
Secara umum tahapan perkembangan Islam di Indonesia dari abad ke 13 sampai dengan awal abad ke 20 dapat dikelompokkan menjadi 5 fase yaitu :
a. Tahap pertama, yaitu dimulai adab 13 M – 15 M. Fase ini merupakan tahapan kepemelukan Islam secara formal. Fase ini yang ditekankan adalah pengenalan dasar-dasar kosmopolitanisasi Islam, ketentuan dasar-dasar syariat dan fiqh.
b. Tahap ke II, yaitu dimulai abad ke 15 M – 16 M. Pereode ini merupakan merupakan proses Islamisasi kepulauan Melayu dan berbagai pelosok Nusantara. Tradisi intelektualisme mulai terbentuk, seperti penulisan buku-buku agama dengan menggunakan bahasa melayu. Dalam fase ini pengaruh tasyawuf sangat dominan.
c. Tahap ke III, yaitu dimulai dari abad ke 17 M – akhir abad ke 17 M. Adalah tahapan penyempurnaan pemahaman ajaran Islam dan berkembangnya tradisi intelektual. Pada masa ini kita menyaksikan berkembangnya penulisan sastra-sastra dan buku-buku keagamaan dengan menggunakan bahasa melayu. Pokok-pokok yang dibahas meliputi ; fiqh ibadah, dan mu’malah, fiqh duali ( ketata negaraan), syari’ah, ushuluddin, ilmu kalam, tasyawuf, akhlak, filsafat, tafsir al Qur’an, Al Hadits, ensiklopedi, historiografi, tata bahasa (nahwu shorof), ilmu ma’ani (simantik), estetika (balaghoh), astronomi, ilmu hisab, perkapalan, ekonomi perdagangan, sastra dan seni, ketabiban, farmasi dan lain-lain.
d. Tahap IV, yaitu dimulai abad ke 18 M – 19 M. Pereode ini terjadi penekanan (ortodoksi) terhadap syari’ah. Hal ini mendorong berkembangnya ajaran tarikat. Pemurnian ajaran Islam sangat efektif sebagai sarana integratif atau pemersatu bangsa.
e. Tahap Ke V, yaitu dimulai dari awal abad 20 M, fase ini dinamakan masa perkembangan (tajdid). Pada pereode ini gerakan keagamaan tumbuh menjadi gerakan kebangsaan.
C. Bebera Contoh Perkembangan Islam di Indonesia
1. Bidang ilmu Pengetahuan
Kedudukan para ulama’ yang diangkat sebagai penasehat kerajaan atau hakim, memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan Islam. Disamping mereka memperoleh keleluasaan dalam menyebarkan ajaran Islam dan mencetak kader-kader mubaligh, mereka juga mempunyai kesempatan untuk menulis buku-buku dan kitab-kitab baik dalam ilmu umum maupun ilmu agama. Para ulam’ Indonesia yang karyanya sangat terkenal pada masa itu antara lain ; Hamzah Fansury, dari Boros Aceh, terkenal dengan tokoh sufi, hasil karyanya yang paling terkenal antara lain “ Asrorul Arifin fi Bayan Ila Suluk Wat tauhid” , Nurudin Ar-Raniry (dari aceh Barat ), telah banyak menulis buku-buku umum dan keagamaan. Syeh Muhammad Arsyad Al Banjari ( dari Banjar masin Kalimantan), tokoh dalam bidang fiqh dengan karyanya “Sabilul Muhtadin”, Samsudin As-Sumatrani (dari Sumatra) dengan hasil karyanya “Mir’atul Mu’minin” Syeh Ahmad Khotib (dari Minangkabau), dengan hasil karyanya “Izamul Zagli Kazibin fi Tasyabuhin bis-Sodiqin”, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Bidang Kesenian
Perkembangan bidang seni seperti yang dicontohkan para wali songo, sangat efektif dalam penyampaian da’wah Islam, misalnya pagelaran wayang. Para wali telah mampu mengakomodasi nilai-nilai Islam untuk disampaikan kepada masyarakat. Seni sastra yang bercorak Islami juga berkembang, seperti hikayat, babat suluk dan lain sebagainya. Bidang Arsitektur bangunan dapat dilihat bangunan Masjid Agung Demak, Menara Kudus, Masjid Agung Banten, Kasepuhan Cirebon dan masih banyak lagi.
Perkembangan kesenian sebagaimana yang dicontohkan di atas tentu tidak terlepas dari kepiawaian para ulama’ dahulu dalam menyiarkan agama Islam melalui pendekatan-pendekatan yang mudah diterima oleh masyarakat.
3. Perkembangan Organisasi-organisasi Islam
a. Serikar Islam ( SI )
Organisasi ini didirikan pada tanggal 10 September 1992. Serikat Islam ( SI ), tumbuh dari organisasi pendahulunya yaitu ; Serikat Dagang Islam ( SDI ) yang didirikan oleh Haji Samanhudi, sebenarnya organisasi ini telah berdiri sejak tahun 1909 di bawah pimpinan R.M. Tirtodisurjo, yang beranggotakan para pedagang muslim.
b. Muhamadiyah
Organisasi ini didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Zulkijjah 1330 (18 Nopember 1912) di Yogyakarta. Organisasis ini bergerak bergerak bidang kemasyarakatan terupama di bidang pendidikan formal dan da’wah.
c. Jong Islaminten Bond ( JIB )
Salah satu organisasi Islam yang anggotanya kebanyakan dari golongan elite berpendidikan barat yang tetap bepegang teguh pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Jong Islaminten Bond ( JIB ) didirikan di Jakarta pada taun 1925 oleh para pemuda pelajar Islam.
d. Nahdatul Ulama’
Organisassi ini didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 M, atas prakarsa K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Abdul Hahab Hasbullah. Tujuan organisasi ini adalah untuk memperjuangkan berlakunya ajaran Islam yang berhaluan ahli sunah wal jama’ah dan menganut madzhab empat yaitu ; Hanafi, Maliki Syafi’i dan Hambali, dalam wadah negara kesatuan.
e. Al-Irsyad.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1814 di Jakarta. Para pendirinya sebagian besar pedagang, pengusaha dan ulama’ yang berketurunan suku Arab, diantaranya Ahmad Soorkati, Sholeh bin Ubaid, Syayid bin Salim Mashadi, Salam bin Umar Balfas, Abdullah Harhara. Umar bin Saleh dan Nahdi.
f. Persatuan Islam
Didirikan pada tanggal 17 September 1923 M di Bandung. Pendirinya K. H. Zamzam. Organisasi ini berusaha keras untuk mengembalikan kaum muslimin kepada pimpinan Al-Qur’an dan Al- Hadits, menghidupkan jihad dan ijtihad, membasmi bit’ah, kurafat, tahayul, taklid dan syiri’, memperluas tabligh serta dakwah kepada masyarakat, mendirikan pesantren dan sekolah untuk memdidik kader Islam.
g. Persatuan tarbiyah Islamiah ( Perti ).
Organisasi ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1930 M. Gagasan untuk membentuk wadah ini dilatar belakangi oleh perkembangan paham keagamaan di Sumatra Barat pada awal abad XX. Perkembangan tersebut digerakkan oleh kaum muda untuk mengubah tradisi, terutama gerakan tarikat.
4. Peranan Umat Muslim dalam Pembangunan
Organisasi Islam yang berperan dalam pembangunan Nasional bukan hanya mereka yang tergabung dalam organisasi. Banyak orang Islam secara pribadi baik sebagai dokter, dosen, pejabat negara, wakil rakyat di DPR, pengusaha, cendikiawan, petani, guru, pengrajin, dan lain-lain. Mereka semuanya melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan profesi dan keahliannya masing-masing. Tanpa terikat dengan organisasi keagamaan, mereka menyumbangkan dharma baktinya kepada nusa dan bangsa. Memang menjadi umat Islam tidak harus menjadi anggota organisasi atau partai Islam. Menurut Al Qur’an orang Islam yang baik adalah yang paling bertakwa, yang beriman kepada Allah dan beramal shaleh, dimanapun mereka berada.
Lembaga pendidikan Islam dalam kegiatannya lebih menekankan pembinaan, peningkatan ilmu pengetahuan dan kecerdasan masyarakat melalui pendidikan pada jalur sekolah dan luar sekolah. Melalui pendidikan ini secara bertahap ilmu pengetahuan bertambah meningkat dan sumber daya manusia lebih berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas masyarakat maka hasil kerja masyarakatpun semakin meningkat. Denigan demikian dapat kdisimpulkan betapa besar peranan kelembagaan pendidikan Islam dalam pembangunan bangsa dan negara.
Pilihlah Jawaban yang Paling Benar dengan Memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e !
1. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Di bawah ini raja-raja yang memerintah di Kerajaan ini, kecuali……
a. Sultan Al Malikus Saleh d. Sultan Zaimnal Abidin
b. Sultan Al Malikuz Zahir I e. Sultan Iskandar Zulkarnaen
c. Sultan Al Malikuz Zahi II.
2. Menurut Snouck Hurgronje, masuknya agama Islam pertama kali ke wilayah Nusantara dibawa oleh .............
a. para pejuang dari Pasai d. para pedagang dari Arab
b. para Da’i dari Mekah e. para Wali songo
c. para pedagangn dari Gujarat
3. Dibawah ini nama para wali songo atau wali sembilan yang menyebarkan ajaran Islam khususnya di pulau Jawa kecuali…................
a. Maulana Malik Ibrahim d. Maulana Ishak
b. Raden Rahmat e. Maulana Ismail
c. Makdum Ibrahim
4. Kerajaan Islam yang pertama kali didirikan di Indonesia ada Pulau Sumatera adalah …..
a. Kerajaan Demak d. Kerajanan Samudra Pasai
b. Kerajaan Mataram e. Melayu
c. Kerajaan Pagaruyung
5. Pertumbuhan penyebaran agama Islam di Indonesia sangat cepat, adapun cara penyebarannya agama Islam pertama kali melalui............
a. penjajahan d. perdagangan
b. penjarahan e. pendidikan
c. politik
6. Kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa adalah….
a. Kerajaan Demak d. Kerajaan Samudra Pasai
b. Kerajaan Mataram e. Melayu
c. Kerajaan Pagaruyung
7. Menurut seorang ahli sejarah sebenarnya Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke VII M atau awal abad pertama hijriyah yang dibawa oleh ..........
a. para pedagang Gujarat d. para da’i dari India
b. para Wali Songo e. para da’i dari Mekah dan Madinah
c. para pedagang dari Iran
8. Karakteristik yang sangat menonjol dari dakwah yang dilakukan oleh para wali songo yaitu melalui .........
a. pendekatan kultural d. wilayah dakwahnya yang sangat luas
b. pendekatan politik e. mampu menunjukkan kelebihan ilmunya
e. jabatan yang diberikan raja untuk dakwah
9. Faktor yang mempengaruhi penerimaan ajaran Islam oleh masyarakat adalah ...........
a. dipaksa oleh para penguasa d. jumlah umat Islam masih minoritas
b. Islam merupakan agama baru e. fakir miskin dibantu ekonominya
e. Syarat memeluk Islam sangat mudah
10. Proses penyebaran agama Islam di Nusantara melalui beberapa tahapan. Tahap pertama yang ditekanan aleh para da’i adalah ..............
a. penegakan dasar-dasar agama Islam
b. mengajak masyarakat untuk beribadah sholat
c. membimbing baca tulis Al-Qur’an
d. membentuk organisasi-organisasi Islam
e. mendalami ajaran Islam
11. Agama Islam yang berkembang di Nusantara memiliki keunikan antara lain berupa ..........
a. ajarannya mirip ajaran hindu d. tetap mengakomodasi budaya lokal
b. memiliki ciri khas Timur Tengah e. ajarannya sangat tradisional
c. mengakomodasi seluruh budaya Eropa
12. Pada abad ke 18-19 M. terjadi gerakan pemurnian ajaran Islam. Gerakan tersebut dapat mendorong anti kolonialisme, pada saat itu Islam berperan sebagai .........
a. pemecah belah umat
b. menimbulkan sumber permusuhan
c. peemersatu bangsa untuk melawan penjajah
d. propokator dan teroris
e. pemegang kekuasaan pemerintahan
13. Setelah perlawanan mengusir penjajah yang bersifat kadaerahan gagal, maka para cendekiawan saat itu merubah bentuk perlawanan dengan berorganisasi. Hal tersebut dipelopori oleh …..
a. Nahdhatul Ulama d. tarbiyah Islamiah
b. Muhammadiyah e. Budhi Utomo
c. Al Wasliyah
14. Pendiri organisasi Nadhatul Ulama ( NU ) . adalah …..........
d. K.H. Wahid Hasyim d. K.H. Ahmad Dahlan
e. K.H. Wahid Wahab e. K.H. Malik Al Qodri
f. K.H. Hasyim Asy’ari
15. Pada tahun 1912 K.H. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah. Pada awalnya organisasi ini bergerak dalam bidang …..
a. politik d. pendidikan dan kemasyarakatan
b. Perekonomian e. mendirikan negara Islam
c. Kebudayaan kesenian
16. Diantara para Wali Songo dalam mendakwakan ajaran agama Islam menggunakan media seni, pagelaran yang ditampilkan antara lain ...................
a. sendra tari d. sandiwara ketoprak
b. wayang kulit e. sestra dan arsitektur
17. Wali Songo yang menyebarkan ajaran agama Islam di daerah Jawa Barat adalah ..........
a. Syeh Maulana Ishak d. Syeh Jamaludin Kubro
b. Syeh Syarif Hidayatullah e. Syeh Abdul Qodir Al Jilani
c. Syeh Makdum ibrahim
18. Dalam bidang arsitektur hasil karya para ulama’ muslim dapat kita temukan berupa .....
a. bangunan kuil d. bangunan candi
b. bangunan rumah kuno e. bangunan madrasah
c. bangunan masjid
19 Dampak negatif yang ditimbulkan dari budaya global terhadap umat Islam adalah ........
a. bergesernya budaya Islam d. adanya krisis tokoh Islam
b. umat Islam menjadi teroris e. umat Islam menjadi miskin
c. umat Islam menjadi malas
20. Pesatuan Islam (Persis) didirikan di Indonesia bertujuan ..............................
a. menguasai perekonomian
b. mengembangkan dakwah secara luas
c. menguasai perdagangan di Indonesia
d. mengembangkan pendidikan
e. memberlakukan hukum Islam berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadits
B. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Jelaskan perkembangan Islam di Indonesia secara singkat ?
2. Bagaimanakah usaha Maulana Malik Ibrahim dalam da’wah Islamiyahnya?
3 Jelaskan proses masuknya Islam di pulau Jawa?
4. Jelaskan proses masuknya Islam pertama kali di Indonesia ?
5. Apa yang kamu ketahui tentang teori Saudi berkaitan dengan masuknya Islam di Indonesia ? jelaskan
6. Jelaskan perbedaan masyarakat pesisir dengan masyarakat pedalaman dalam hal penerimaan ajaran agama Islam ?
7. Jelaskan mengapa masyarakat pesisir lebih termotivasi memeluk agama Islam ?
8. Jelaskan faktor-faktor yang mendukung perkembangan Islam di Indonesia ?
9. Jelaskan peranan agama Islam di era globalisasi ?
10. Jelaskan peranan Wali Songo dalam mengembangkan Islam di tanah air ?
Minggu, 13 Juni 2010
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSungguh Luar biasa Pak. Anda adalah cerminan guru masa kini. Walaupun saya hanya mengenal anda lewat tulisan, tapi dapat saya pastikan bahwa anda Guru yang dapat saya jadikan tolak ukur untuk kemajuan saya. terima kasih atas inovasinya pak.
BalasHapusApa jawaban no 11
BalasHapus