Category 1




Anda Pengunjung Ke

Selasa, 15 Juni 2010

Dari Globalisasi hingga Pendidikan Karakter (Character Building) (1)

Kata ‘globalisasi’ berasal dari kata ‘global’, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti secara keseluruhan. Beberapa pengertian lain:
Malcolm Waters: Sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting yang terjelma dalam kesadaran seseorang.
Emmanuel Ritcher; Jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
Selo Soemarjan; Terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
Wikipedia; Istilah untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dan perekonomian dunia yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan.
Arti Literal; Sebuah perubahan social, berupa bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dan elemennya………. Selengkapnya...

BOLAMANIA

Sepak bola adalah salah satu cabang olah raga yang paling banyak penggilanya di kolong jagat ini. Hampir setiap ada kejuaraan sepak bola, dapat dipastikan stadion akan dipenuhi oleh para suporter dari masing-masing klub yang sedang bertarung. Apalagi kalau kejuaraan yang digelar melibatkan tim nasional masing-masing negara, seperti Piala Asia, Piala Eropa, bahkan Piala Dunia. Tak ayal lagi, hampir seluruh suporter masing-masing negara tumplek di stadion untuk mendukung tim nasional kesayangan mereka. Sementara bagi para pendukung yang tidak bisa hadir di stadion, maka TV menjadi sarana utama untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangan mereka. Chanel stasiun TV yang menggelar pertandingan selama kejuaraan tersebut berlangsung pun menjadi chanel favourit. Selengkapnya...

Minggu, 13 Juni 2010

PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA

BAB XII

PERKEMBANGAN ISLAM Di DUNIA

Setelah mempelajaari modul ini siswa dapat :
1. Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
2. Menjelaskan manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam di dunia
3. Menyebutkan contoh perkembangan Islam di dunia
4. Menjelaskan hikmah perkembangan Islam di dunia

A. Perkembangan Ajaran Islam di Eropa
1. Austria
Di Austria terdapat Islamic Center, masjid , perpustakaan, dan madrasah sebagai tempat untuk memepelajari Al Qur’an. Lembaga ini menjadi penghubung dengan dunia Islam pada umumnya. Selengkapnya...

MAWARIS

BAB XI

MAWARIS

Setelah melakukan pembelajaran modul ini siswa dapat :
1. Menjelaskan ketentuan hukum waris
2. Menjelaskan tentang ahli waris
3. Menjelaskan pembegian masing-masing ahli waris
4. Menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang terdapat dalam undang-undang waris
5. Memperagakan cara-cara perhitungan pembagian warisan secara Islam

A. Mawaris Dalan Islam
1. Pengertian
Menurut bahasa mawaris adalah bentuk jama’ dari kata mirosun, yang berarti hal warisan. Sedangkan menurut istilah adalah perpindahan berbagai hak dan kewajiban tentang kekayaan orang meninggal dunia kepada orang lain yang masih hidup. Selengkapnya...

PERILAKU TERPUJI

BAB X
PERILAKU TERPUJI

Setelah melakukan pembelajaran modul ini siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan
2. Menjelaskan contoh perilaku persatuan dan kerukunan
3. Membuasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari
4. Menunjukkan perilaku rukun dalam pergaulan

A. Pengertian Persatuan dan Kerukunan
Secara bahasa persatuan diartikan sebagai gabungan (ikatan, kumpulan dan lain sebagainya), beberapa bagian yang sudah bersatu. Sedangkan rukun berarti baik, damai, tidak bertengkar. Kerukunan berarti sebagai hidup rukun, damai dan tidak bertengkar antara warga masyarakat. Selengkapnya...

IMAN KEPADA QODLO DAN QODAR

BAB IX
IMAN KEPADA QODLO DAN QODAR




Setelah melaksanakan pembejaran modul ini siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian qodlo dan qodar
2. Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qodlo dan qodar
3. Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qodlo dan qodar
4. Menjelaskan hikmah beriman kepada qodlo dan qodar



A. Pengertian
Menurut bahasa qodlo berarti keputusan atau ketetapan. Sedangkan menurut istilah qodlo berarti ; keputusan atau ketetapan rencana Allah SWT untuk dilaksanakan. Qodar secara bahasa beerarti jangka atau ukuran, sedangkan menurut istilah rencana yang telah diberlakukan oleh Allah sejak zaman azali baik yang sudah, sedang maupun akan terjadi terhadap mahluknya. Dengan kata lain qodlo merupakan ketentuan Allah yang di dalamnya terdapat irodat-Nya untuk segala mahluk, sedangkan qodar merupakan perwujudan dari ketentuan yang ada, dan tidak pernah akan berubah.
Firman Allah sebagai berikut :    
Artinya : “ Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” ( Q.S. Qomar {54] ayat : 49).
Beriman kepada qodlo dan qodar Alllah dapat juga disebut iman pada taqdir, yaitu meyakini adanya ketetapan Allah SWT yang berlaku terhadap semua mahluk-Nya, baik yang telah, sedang dan akan terjadi. Selengkapnya...

AYAT-AYAT TENTANG IPTEK

BAB VIII
AYAT-AYAT TENTANG IPTEK




Setelah mempelajarai modul ini siswa dapat :
1. Membaca Q.S. Yunus : 101 dengan benar dan fasih
2. Mengidentifikasikan bacaan tajwid Q.S. Yunus ayat : 101
3. Mengartikan Q. S. Yunus : 101
4. Mengidentifikasi isi kandungan Q.S. Yunus : 101




A. Surat Yunus {10} Ayat :101 tentang Perlunya Memperhatikan Kejadian Alam :

               

Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (Q.S. Yunus : 101). Selengkapnya...

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

BAB VII
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Setelah belajar modul ini diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan masa kedatangan dan perkembangan Islam di Indonesia
2. Menjelaskan perkembangan Islam di Nusantara
3. Menjelaskan tahapan-tahapan perkembangan Islam di Indonesia
4. Mejelaskan contoh perkembangan Islam di tanah air

A. Masa Kedatangan dan Perkembangan Islam
Menurut para ahli sejarah, masuk dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat tiga teori yaitu teori Gujarat, teori Saudi dan teori Cina.
a. Islam masuk wilayah Indonesia dari anak benua India seperti Gujarat, Bengali dan malabar. Menurut Snouck Hurgronje, Islam masuk dari daerah Doccon di India, Kesimpulan ini diambil berdasarkan fenomena sosial bahawa ajaran tasyawuf yang dipraktikkan oleh orang-orang muslim di India bagian selatan mirip dengan ajaran Islam di Indonesia. Termasuk munculnya Syi’ah di daerah Sumatra atau Jawa, dugaan itu juga muncul dari daerah India. Sebab saat itu kerajaan Islam Deccon ( salah satu kerajaan India ) telah memiliki hubungan baik dengan Iran negeri pusat penyebaran paham Syi’ah. Selengkapnya...

HUKUM ISLAM TENTANG HUKUM KELUARGA (PERNIKAHAN)

BAB VI
HUKUM ISLAM TENTANG
HUKUM KELUARGA (PERNIKAHAN)




Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang pernikahan
2. Menjelaskan hikmah pernikahan
3. Menjelaskan sebab-sebab putusnya pernikahan
4. Menjelaskan perkawinan menurut undang-undang nomor 1 tahun 1974



A. Ketentuan Hukum Islam tentang Pernikahan
1. Pengertian Nikah
Menurut bahasa nikah berarti menghimpun, mengumpulkan. Sedangkan menurut istilah, nikah adalah suatu ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim sebagai suami istri dengan tujuan untuk membina suatu rumah tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan Allah SWT.
Menurut undang-undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan. Perkawinan yaitu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia, kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Perintah untuk melaksankan nikah terdapat dalam Al Qur’an surat Ar Rum (30) ayat 21 sebagai berikut : Selengkapnya...

PERILAKU TERCELA

BAB V

PERILAKU TERCELA




Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian isrof, tabzir, ghibah dan fitnah
2. Menjelaskan contoh perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah
3. Mengidentifikasi perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah
4. Menghindari perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari
5. Menunjukkan akibat dari perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah.



A. Isrof
Isrof berarti berlebih-lebihan. Perilaku berlebihan dapat terjadi dalam berbagai hal seperti ; makan, minum, perkataan, perilaku (tindakan), tidur, menggunakan harta dan lain sebagainya. Sikap isrof atau over acting dilarang oleh agama, karena dapat merugikan terhadap diri sendiri maupun orang lain. Misalnya berlebihan dalam belanja dapat menimbulkan pemborosan keuangan, berlebihan makan dan minum dapat menimbulkan berbagai penyakit, penumpukan atau berlebihan lemak, kolesterol Firman Allah :
……          
Artinya :” ….. makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku berlebihan antara lain :
1. Menumbuhkan sikap rakus
2. Tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama manusia.
3. Menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
4. Dapat mengganggu kesehatan jasmani maupun rohani.
5. Tidak disukai Allah
6. Menjauhkan diri untuk beribadah. Selengkapnya...

MENGHIASI DIRI DENGAN BERSIKAP ADIL, RIDHO,AMAL SHOLEH

BAB IV

MENGHIASI DIRI DENGAN BERSIKAP
ADIL, RIDHO,AMAL SHOLEH




Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
- Menjelaskan pengertian ridho, amal sholeh dan adil
- Menampilkan contoh perilaku ridho, amal sholeh dan adil
- Membiasakan perilaku ridho, amal sholeh dan adil



A. Adil dan Percaya Diri
Menurut bahasa adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak atau manyamakan yang satu dengan yang lain. Sedangkan menurut istilah adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Yaitu memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.
Apabila keadilan dijadikan dasar dan pegangan bertindak, maka manusia akan terhindar penindasan dan penganiayaan. Keadilan hendaknya meliputi segala segi kehidupan manusia baik segi hukum, segi hak dan kewajiban dll. Firman Allah SWT :
                                  •      
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi Karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.( Q. S. An Nisa’ {3} : 135 ). Selengkapnya...

IMAN KEPADA HARI AKHIR

BAB III

IMAN KEPADA HARI AKHIR




Setelah mempelajari modul ini diharapka siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian hari kiyamat
2. Menjelaskan perilau yang mencerminkan beriman kepada hari akhir
3. Menjelaskan hikmah beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari.



A. Pengertian
Hari akhir adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan makhluk hidup di dunia.
Beriman kepada hari akhir artinya; yakin akan adanya kehidupan yang abadi setelah hancurnya alam semesta ini. Pada hari akhir manusia akan memperoleh balasan yang seadil-adilnya atas segala amal perbuatan selama di dunia. Sebagai dasar hukum firman Allah SWT. Surat Thoha ayat : 15 sebagai berikut :
•          
Artinya : Sesungguhnya hari kiyamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan ( Q.S. Thoha : 15 ).

B. Hari Kiyamat Sebagai Hari Pembalasan Yang Hakiki
1. Hari Kiyamat Menurut Al-Qur’an.
Hari kiyamat pasti akan datang, tetapi tidak ada suatu mahlukpun yang dapat mengetahui kapan datangnya, karena hal ini salah satu rahasia Allah SWT. Selengkapnya...

AYAT-AYAT TENTANG ETOS KERJA

BAB II

AYAT-AYAT TENTANG ETOS KERJA




Setelah mempelajari modul ini siswa dapat :
1. Membaca Q.S. Al Mujadalah : 11, dan Q.S. Al Jumu’ah : 9-10 dengan fasih
2. Mengidentifikasi bacaan tajwid
3. Mengartikan Q.S. Al Mujadalah : 11, dan Q.S. Al Jumu’ah : 9-10
4. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan Q.S. Al Mujadalah : 11, dan Q.S. Al Jumu’ah : 9-10 dengan fasih 41 dan Al Kahfi : 29 dalam kehidupan sehari- hari.
5. Menunjukkan etos kerja yang sesuai dengan Q.S. Al Mujadalah : 11, dan Q.S. Al Jumu’ah : 9-10 dalam kehidupan sehari-hari




A. Surat Al Mujadalah {58} Ayat : 11 Tentang Keunggulan Orang yang Bekerja Keras dan Berilmu Pengetahuan

                                
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Q. S. Mujadalah {58} : 11 ).

1. Penerapan Ilmu Tajwid
a. Izhar Syafawi ; yaitu apabila ada mim mati (sukun) bertemu selain huruf  ( ba' dan mim ) . Adapun cara membacanya adalah jelas. Contoh yang terdapat dalam ayat tersebut diatas adalah :  
b. Lam jalalah tarhiq ( tipis ) ; yaitu huruf lam pada kalimat Allah yang didahului dengan harokat kasroh. Contoh yang terdapat dalam ayat tersebut adalah : 
c. Mad Aridh Lissukun ; yaitu apabila ada mad (bacaan panjang) thobi'i bertemu huruf akhir dan dibaca waqof atau berhenti. Cara bacanya dibaca panjang satu hingga tiga alif. Contoh : 

2. Isi Kandungan Surat Mujadalah ayat : 11
a. Apabila seseorang berada dalam suatu majlis, hendaknya saling meghormati dan menjaga suasana damai, dengan memberikan kelapangan bagi orang lain. Selengkapnya...

AYAT- AYAT TENTANG TOLERANSI

BAB I

AYAT- AYAT TENTANG TOLERANSI




Setelah mempelajari modul ini siswa dapat :
1. Membaca Q.S. Al Kafirun, Q. S. Yunus : 40-41 dan Q.S. Al Kahfi : 29 dengan fasih
2. Mengidentifikasi bacaan tajwid
3. Mengartikan Q.S. Al Kafirun :1-6, Q.S. Yunus : 40-41 dan Al Kahfi : 29
4. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan Q.S. Al Kafirun :1-6, Q.S. Yunus : 40-41 dan Al Kahfi : 29 dalam kehidupan sehari- hari.



A. Surat Al- Kafirun (109) Ayat : 1 – 6 tentang Sikap Terhadap Orang yang Berbeda Agama dan Keyakinan
                  •             

Artinya :
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."


1. Penerapan Ilmu Tajwid
Pada surat Al kafirun tersebut di atas terdapat beberapa hukum bacaan tajwid, yaitu antara laian :
a. Idgom Bigunnah, yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf ,  , maka cara membacanya dengan memasukkan huruf tersebut dan dibaca berdengung dalam surat Al Kafirun terdapat pada kata :  .
b. Ikhfaf, yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf yang berjumlah lima belas. Cara membacanya adalah samar . Dalam surat Al Kafirun terdapat pada kata : 
c. Mad Tabi’i, yaitu mad (bacaan panjang) yang dibaca satu alif atau dua harokat. Dalam surat Al Kafirun, terdapat pada kata : 
d. Mad Jaiz Munfasil, yaitu mad (bacaan panjang) bertemu huruf hamzah berharokat yang bukan dalam satu kata. Cara membacanya boleh dibaca 1 alif, 2 alif, atau 2,5 alif ( 2, 4 atau 6 harokat ). Dalam surat Al Kafirun terdapat pada kata :  
2. Isi Kandungan Surat Al Kafirun
a. Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW. dan pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
b. Larangan kerja sama dalam aqidah maupun dalam bidang ibadah.
c. Islam membebaskan/memperbolehkan kepada umatnya, bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam hal mu’amalah.
c. Toleransi yang dibenarkan adalah masing-masing umat beragama saling menghormati, tidak mengganggu dan tidak memaksakan agama kepada orang lain.

B. Surat Yunus {10} Ayat : 40–41tentang Sikap Terhadap Orang yang Berbeda Pendapat.
 •    •                         

Artinya : Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.(40)
Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"(41). Selengkapnya...

Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Bab 13
Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Pembaruan dalam Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan, yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Bab ini akan menguraikan perkembangan Islam pada masa pembaruan. Pada masa itu, Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampu kembali menjadi pemimpin peradaban?
Dalam bahasa Indonesia, untuk merujuk suatu kemajuan selalu dipakai kata modern, modernisasi, atau modernisme. Masyarakat barat menggunakan istilah modernisme tersebut untuk sesuatu yang mengandung arti pikiran, aliran atau paradigma baru. Istilah ini disesuaikan untuk suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan, baik oleh ilmu pengetahuan maupun tekhnologi.
A. Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan
1. Pada bidang Akidah Selengkapnya...

Khutbah dan Dakwah

Bab 12
Khutbah dan Dakwah

Sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk menyiarkan dan berdakwah atau mengajak seluruh umat manusia agar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta gemar beramar ma’ruf nahi munkar.
A. Khutbah
Khutbah merupakan kegiatan berdakwah atau mengajak orang lain untuk meningkatkan kualitas takwa dan memberi nasihat yang isinya merupakan ajaran agama. Khutbah yang sering dilakukan dan dikenal luas dikalangan umat Islam adalah khutbah Jumat dan khutbah dua hari raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Orang yang memberikan materi khutbah disebut khatib.
1. Syarat-syarat untuk menjadi khatib diantaranya sebagai berikut.
1. Khatib harus laki-laki dewasa
2. Khatib harus mengetahui tentang ajaran Islam agar khutbah yang disampaikan tidak membingungkan atau menyesatkan jamaahnya
3. Khatib harus mengetahui tentang syarat, rukun dan sunah khutbah Jumat
4. Khatib harus mampu dan fasih berbicara di depan umum
5. Khatib harus bisa membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan baik dan benar
2. Syarat Khutbah Jumat Selengkapnya...

Penyelenggaraan Jenazah

Bab 11
Penyelenggaraan Jenazah

Setiap orang pasti akan mengalami kematian. Mengingat mati harus sering dilakukan agar setiap diri manusia menyadari bahwa dirinya tidaklah hidup kekal selamanya didunia sehingga senantiasa mempersiapkan diri dengan beramal shaleh dan segera bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Kita harus mempersiapkan diri dengan bekal yang baik dan diridhai Allah agar dapat menuju akhirat dengan khusnul khatimah atau akhir hayat yang sebaik-baiknya. Allah berfirman.
              •  •          
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran : 185). Selengkapnya...

Dosa Besar

Bab 10
Dosa Besar

A. Dosa Besar
Islam sangat mengutamakan dan menghargai eksistensi manusia. Oleh karena itu, Allah sangat murka apabila manusia bersikap menghancurkan manusia lain tanpa dasar aturan Nya. Perilaku tercela seperti merampok, membunuh, asusila, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan tindakan yang melecehkan eksistensi manusia yang sesungguhnya telah dimuliakan oleh Allah.
Dosa besar adalah perbuatan maksiat dan melanggar ketentuan-ketentuan Allah swt, yang diancam dengan siksa neraka, kemurkaan, laknat, dan azab baik di dunia maupun di akhirat.
Di antara perbuatan-perbuatan dosa besar, antara lain: Selengkapnya...

Menghargai Karya Orang Lain

Bab 9
Menghargai Karya Orang Lain

Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh melakukan perbuatan apapun yang sifatnya merendahkan, mengejek dan menghina orang lain baik dari segi kepribadiannya, karyanya, postur tubuhnya maupun keadaan sosialnya. Karena penghinaan, celaan, apalagi merendahkan akan memunculkan perasaan sakit hati dan dendam. Oleh karena itu, setiap individu muslim hendaknya berusaha sekuat kemampuan untuk menahan dari dari sikap yang membuat orang lain merasa direndahkan. Manusia yang baik adalah mereka yang selalu memperhatikan dan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang tidak mampu atau lemah disekitarnya. Inilah ajaran yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW
ﺧﻴﺭﺍﻟﻨﺎﺲ ﻤﻦ ﻳﻨﻔﻊ ﻠﻠﻨﺎ ﺱ (ﺮﻮﺍﻩ ﻤﺗﻔﻕ ﻋﻠﻴﻪ)
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada manusia lain.” (HR Muttafaqun Alaih) Selengkapnya...

Iman kepada Kitab

Bab 8
Iman kepada Kitab

Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Qur’an kepada nabi Muhammad SAW. Al Qur’an sebagai kitab suci terakhir memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman Allah berikut.
  •     
Artinya : “Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an dan Sesungguhnya Kami yang memeliharanya.” (Al Hijr [15]: 9) Selengkapnya...

Ayat-ayat al-Qur’an tentang Kelestarian Lingkungan

Bab 7
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Kelestarian Lingkungan

A. Surat Ar Rum [30] ayat 41-42 tentang Larangan Membuat Kerusakan di Muka Bumi
        ••                       
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)
Isi kandungan
Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya manusia.
Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian manusia terhadap alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya. Selengkapnya...

Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan

Bab 5
Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan

A. Pengertian Abad Pertengahan
Pembagian sejarah umat Islam yaitu:
1. Islam Masa Klasik
Masa ini terentang dari masa Rasulullah hingga penyerbuan pasukan Mongol ke dunia Arab tahun 1258 M. Penyerbuan ini dipimpin Hulagu Khan pada wilayah muslim yang berpuncak dengan hancurnya Kota Bagdad selaku pusat dunia Islam pada tahun 1258 M. Masa ini umat Islam dan kebudayaannya merupakan kebudayaan tertinggi yang dicapai oleh manusia. Eropa masih berada pada masa kegelapan dan mereka mencoba belajar pada peradaban Islam.
2. Islam Abad Pertengahan
Masa ini terentang sejak hancurnya Kota Bagdad tahun 1258 M hingga pertengahan abad ke-18 M. Masa ini, umat Islam khususnya di wilayah Jazirah Arab mengalami tiga fase, yaitu fase kemunduran (1258-1500 M), fase kemajuan dengan berdirinya kesultanan-kesultanan besar Islam (1500-1600 M), dan fase kemunduran kesultanan besar pada tahun 1600-1750 M). Masa ini Eropa Kristen mulai berkembang berkat pelajaran yang mereka dapatkan dari para ilmuwan muslim di kesultanan muslim Andalusia (Spanyol). Bahkan mereka berhasil melampaui pencapaian kaum muslimin. Selengkapnya...

Hukum Islam tentang Muamalah

Bab 4
Hukum Islam tentang Muamalah

A. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam Islam
Beberapa prinsip dasar dalam setiap transaksi ekonomi yang ditentukan oleh syara’ yaitu:
1. Setiap transaksi mengikat orang lain (pihak) yang melakukan transaksi itu sendiri, kecuali transaksi yang jelas-jelas melanggar aturan syariat
2. Syarat transaksi itu dirancang dan dilaksanakan secara bebas tetapi penuh tanggung jawab, selama tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan syariat dan adab sopan santun
3. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
4. Islam mewajibkan agar setiap perencanaan transaksi dan pelaksanaannya didasarkan atas niat yang baik, sehingga segala bentuk penipuan, kecurangan, dan penyelewengan dapat dihindari. Bagi yang tertipu atau dicurangi diberi hak khiyar
Asas-asas ekonomi Islam meliputi:
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan
4. Tanggung jawab
1. Ketentuan Hukum Jual Beli
Jual beli dalam bahasa Arab terdiri dari dua kata yang mengandung makna berlawanan yaitu Al Bai’ yang artinya jual dan Asy Syira’a yang artinya beli. Menurut istilah hukum Syara, jual beli adalah penukaran harta (dalam pengertian luas) atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang dilakukan antara dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka (QS Az Zumar : 39, At Taubah : 103, Hud : 93)
Jual beli hukumnya mubah. Artinya, hal tersebut diperbolehkan sepanjang suka sama suka. Allah berfirman.
 •     
Artinya : “....padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.....” (QS al-Baqarah [2]: 275)
               
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.” (QS An Nisa [4]: 29) Selengkapnya...

Taubat dan Raja’

Bab 3
Taubat dan Raja’

A. Taubat (Mohon Pengampunan kepada Allah)
•      
Artinya : “Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang tobat kepada-Nya dan dia menyukai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS Al Baqarah : 222)
Taubat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau permohonan ampun kepada Allah SWT atas kesalahan (kekhilafan) dan atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya
Hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya : “Sesungguhnya Allah menerima tobat hambanya selagi ia belum tercungak-cungak hendak mati (nyawanya berbalik-balik dikerongkongan).” (HR Ahmad)
Beberapa kriteria orang yang bertaubat.
1. Orang yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya.
       •    
Artinya : “Selain orang-orang yang taubat sesudah berbuat kesalahan dan mengadakan perbaikan, sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang.” (QS Ali Imran : 89)
2. Taubat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Taubat semacam ini sudah tidak dapat diterima
     •                    
Artinya : “Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal dan setelah kepada seorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan : Sesungguhnya saya bertobat sekarang. Dan tidak pula (diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksaan yang pedih.” (QS An Nisa : 18) Selengkapnya...

Iman Kepada Rasul

Bab 2
Iman Kepada Rasul

A. Pengertian Iman kepada Rasul Allah
Beriman kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah memilih diantara anak dan cucu nabi Adam a.s, diutus untuk membimbing umatnya kejalan yang benar agar mereka hidup bahagia baik didunia maupun di akhirat kelak.
Firman Allah: Surat Mukmin ayat 78:
      •    •                        
Artinya: “ Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. ( Al-Mukmin ayat 78}”
Para nabi dan rasul yang tercantum nama atau kisah mereka dalam al-Qur’an ada 25 orang , yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Harun, Musa, Ilyasa’, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW.
Lima diantara mereka mendapat gelar “Ulul Azmi”. Artinya yang mempunyai ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan tugas suci mereka, yaitu Nabi Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa.a.s, dan Nabi Muhammad SAW. Selengkapnya...

Ayat-ayat al-Qur’an tentang Kompetisi dalam Kebaikan

Bab 1
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Kompetisi dalam Kebaikan

A. QS. Al-Baqarah [2]: 148 tentang Anjuran Berlomba dalam Kebaikan
              •  •      
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah : 148)
Isi Kandungan
1. Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menghadap ke Ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi menghadap ke Baitul Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin menghadap Ka’bah dalam salat.
2. Hendaklah kaum muslimin bersatu, bekerja dengan giat, beramal, bertobat dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan dan tidak menjadi fitnah atau cemooh dari orang-orang yang ingkar sebagai penghambat. Selengkapnya...

Penyiaran Islam Periode Madinah

Bab 12
Penyiaran Islam Periode Madinah

A. Sejarah Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah yang dilakukan di Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah, karena itu Allah swt menyediakan tempat yang subur untuk dakwah yaitu Madinah. Disinilah Rasulullah saw membangun umat untuk dijadikan duta keseluruh pelosok dunia
Beberapa Peristiwa Penting tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Pertama
Tersebarnya berita tentang masuk Islamnya sekelompok penduduk Yatsrib (Madinah), membuat orang-orang kafir Quraisy semakin meningkatkan tekanan terhadap orang-orang Mukmin di Makkah.
Lalu Nabi saw. memerintahkan kaum Mukminin agar hijrah ke kota Madinah. Para sahabat segera berangkat menuju Madinah secara diam-diam, agar tidak dihadang oleh musuh. Namun Umar bin Khattab justru mengumumkan terlebih dahulu rencananya untuk berangkat ke pengungsian kepada orang-orang kafir Makkah. Ia berseru, “Siapa di antara kalian yang bersedia berpisah dengan ibunya, silakan hadang aku besok di lembah anu, besuk pagi saya akan hijrah.” Tidak seorang pun berani menghadang Umar. Selengkapnya...

Infak, Zakat, Haji, Wakaf, dan Pengelolaannya

Bab 11
Infak, Zakat, Haji, Wakaf, dan Pengelolaannya
A. Tentang Pengelolaan Infak
1. Pengertian Infak
Infak merupakan harta untuk kepentingan kemanusiaan sesuai dengan ajaran Islam. Dalam al-Qur’an, infak ada yang mengarah kepada sadaqah wajib semisal zakat (QS. al-Baqarah [2]: 267), dan nafkah suami terhadap istri dan anak-anaknya (QS. at-Talaq [65]: 6).
2. Anjuran Infak
Dalam Islam, infak sangat dianjurkan, sebab secara mendasar ajaran Islam menaruh kepedulian yang besar terhadap orang-orang lemah. Orang-orang yang diberi kelonggaran rezeki oleh Allah, selain diwajibkan zakat, juga sangat dianjurkan untuk berinfak (sadaqah). Selengkapnya...

Menjauhi Sifat-sifat Hasad, Riya, dan Aniaya

Bab 10
Menjauhi Sifat-sifat Hasad, Riya, dan Aniaya
A. Sikap Hasad/Hasud
Kata hasud dalam bahasa Arab berarti orang yang memilki sifat dengki. Dengki adalah satu sikap mental seseorang yang tidak senang orang lain mendapat kenikmatan hidup dan berusaha untuk melenyapkannya. Sifat ini harus dihindari oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah SAW telah bersabda:
دَبَّ اِلَيْكُمْ دَاءُ الاُمَمِ قَبْلَكُمْ البَغْضَاءُ وَ الحَسََدُ هِيَ حَالِقَةُ الدِّيْنِ لاَ حَالِقَةُ الشَّعْرِ
(رواه احمد و ترمذى)
Artinya: “Telah masuk ke tubuhmu penyakit-penyakit umat tedahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut.” (HR Ahmad dan Turmidzi)
Dari hadits diatas dapat dipahami bahwa hancurnya agama sejak dahulu adalah disebabkan oleh timbulnya sifat benci dan dengki diantara pemeluknya. Betapa kejinya sifat benci dan dengki apabila berkembang ditengah-tengah masyarakat apalagi di sekolah. Sifat tersebut dapat menghancurkan nama baik sekolah dan sudah dapat dipastikan sekolah tersebut akan menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat di sekitarnya.
Perlu diketahui, bahwa seseorang yang dihasudi, tidak akan pernah berkurang rezekinya karena adanya orang yang hasud kepadanya, bahkan seorang yang hasud kepadanya tidak akan pernah mampu “mengambil sesuatu” yang dimiliki oleh orang yang dihasudi tersebut. Oleh karena itu, keinginan orang yang hasud akan hilangnya apa yang diberikan Allah Swt terhadap orang yang dihasudinya itu merupakan perbuatan yang sangat zalim. Selengkapnya...

Etiket-etiket Islami

Bab 9
Etiket-etiket Islami
A. Tata Krama Berpakaian
a. Fungsi Pakaian Menurut Islam
Ada empat macam fungsi pakaian, yakni
1. Sebagai penutup aurat
2. Untuk menjaga kesehatan
3. Untuk keindahan
4. Fungsi taqwa
5. Fungsi penunjuk identitas
Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara pusar sampai kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Mengenai bentuk atau model pakaian, Islam tidak memberi batasan, karena hal ini berkaitan dengan budaya setempat. Oleh karena itu, kita diperkenankan memakai pakaian dengan model apapun, selama pakaian tersebut memenuhi persyaratan sebagai penutup aurat. Selengkapnya...

Tanda-tanda Beriman kepada Malaikat

Bab 8
Tanda-tanda Beriman kepada Malaikat
Dalam Islam, iman kepada malaikat adalah salah satu rukun iman. Iman kepada malaikat adalah percaya dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa malaikat Allah SWT benar-benar ada. Keberadaan malaikat bersifat gaib, artinya tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi keberadaannya dapat diketahui dan dipahami, seperti adanya wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul. Para nabi dan rasul tersebut menerima wahyu melalui perantara malaikat Allah SWT.
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang ke-2. Rukun iman yang jumlahnya ada 6 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari rukum iman tersebut. Selengkapnya...

Ayat-ayat al-Qur’an tentang Demokrasi

Bab 7
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Demokrasi
A. Surat Ali Imran [3]: 159 tentang Musyawarah dalam Urusan

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)
Isi Kandungan
Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia hidup di dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang dihadapi. Untuk itu mereka harus dapat memecahkan masalah tersebut. Adapun cara menyelesaikan persoalan hidup dalam surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan, harus dengan mencontoh dan mengambil teladan dari nabi Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut berdasarkan rahmat Allah SWT, setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah. Selengkapnya...

Dakwah Islam Periode Mekah

Bab 7
Dakwah Islam Periode Mekah

A. Mekah sebagai Titik Awal Dakwah Nabi
Nabi Muhammad saw terlahir di Kota Mekah. Di kota tersebut beliau menerima wahyu dari Allah, juga menyampaikan dakwah untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, Mekkah adalah tempat yang sangat penting dalam sejarah Islam.
Dalam tenggang waktu dua bulan setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad belum melakukan aktivitas dakwah. Namun beliau membiasakan bertahannus membersihkan diri di gua Hira. Baru setelah turun wahyu kedua, yaitu Surat al-Muddatsir [74]: 1-7 beliau mulai melakukan dakwahnya. Selengkapnya...

Hukum Taklifi, Perintah Ibadah, dan Sumber-sumbernya

Bab 6
Hukum Taklifi, Perintah Ibadah, dan Sumber-sumbernya

A. Hukum Taklifi
Hukum Islam secara garis besar dibagi dua, yaitu:
a. Hukum Taklifi, yaitu tuntutan Allah yang berkaitan dengan perintah untuk mengerjakan atau meninggalkan perbuatan.
b. Hukum Wad’i, yaitu ketetapan Allah yang mengandung pengertian, terjadinya sesuatu hukum karena ada sebab, syarat, atau penghalang.
Contoh, karena belum balig, maka seseorang tidak wajib berpuasa ramadan. “Belum balig” merupakan penghalang kewajiban puasa ramadan.

1. Pengertian Hukum Taklifi
Macam-macam hukum taklifi meliputi;
a. Al-Ijab, merupakan tuntutan pasti untuk dilaksanakan serta tidak boleh (dilarang) meninggalkannya.
b. An-Nadb, merupakan tuntutan untuk melaksanakan suatu perbuatan, tetapi tuntutan tersebut tidak secara pasti.
c. Al-Ibahah, merupakan penetapan dari Allah swt yang mengandung pilihan antara berbuat atau tidak.
d. Karahah, merupakan tuntutan untuk meninggalkan sesuatu perbuatan, tetapi apabila tidak dilaksanakan tidak dikenai hukuman.
e. At-Tahrim, merupakan perintah tuntuk tidak mengerjakan perbuatan dengan tuntutan yang pasti.
2. Kedudukan dan Fungsi Hukum Taklifi
a. Kedudukan Hukum Taklifi
Kedudukan hukum taklifi (dalam hukum Islam) merupakan ketetapan-ketetapan dari Allah itu sendiri.
b. Fungsi Hukum Taklifi
Fungsi hukum taklifi adalah sebagai rambu-rambu bagi umat Islam mengenai berbagai perbuatan yang boleh dan dilarang, perbuatan yang sebaiknya ditinggalkan tetapi jika dilakukan tidak berdosa, dan lain-lain. Selengkapnya...

Menghargai Karya Orang Lain

Bab 5
Menghargai Karya Orang Lain

Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh melakukan perbuatan apapun yang sifatnya merendahkan, mengejek dan menghina orang lain baik dari segi kepribadiannya, karyanya, postur tubuhnya maupun keadaan sosialnya. Karena penghinaan, celaan, apalagi merendahkan akan memunculkan perasaan sakit hati dan dendam. Oleh karena itu, setiap individu muslim hendaknya berusaha sekuat kemampuan untuk menahan dari dari sikap yang membuat orang lain merasa direndahkan. Manusia yang baik adalah mereka yang selalu memperhatikan dan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang tidak mampu atau lemah disekitarnya. Inilah ajaran yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW
ﺧﻴﺭﺍﻟﻨﺎﺲ ﻤﻦ ﻳﻨﻔﻊ ﻠﻠﻨﺎ ﺱ (ﺮﻮﺍﻩ ﻤﺗﻔﻕ ﻋﻠﻴﻪ)
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada manusia lain.” (HR Muttafaqun Alaih) Selengkapnya...

Husnuzan sebagai Perilaku Terpuji

Bab 4
Husnuzan sebagai Perilaku Terpuji


A. Husnuzhan kepada Allah dan Sabar Menghadapi Cobaan-Nya
Husnuzan artinya berprasangka baik. Sedangkan huznuzan kepada Allah SWT mengandung arti selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, karena Allah SWT terhadap hamba-Nya seperti yang hamba-Nya sangkakan kepada-Nya, kalau seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamba kepadanya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut.
Cara menunjukkan sikap husnuzan kepada Allah swt adalah:
1. Senantiasa taat kepada Allah.
2. Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan.
3. Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
4. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan. Selengkapnya...

Sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna

Bab 3
Sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna

A. Antara Zat dan Sifat Allah
Keberadaan Allah dapat didekati dari dua aspek, yaitu zat dan sifat. Allah berada pada aspek zat sewaktu kita memahami Allah sebagai “sesuatu” yang mandiri atau terlepas dari apa pun. Pada aspek ini Allah tidak bisa dikenal, karena manusia hanya bisa memahami sesuatu. Padahal Allah berbeda dengan sesuatu yang dipahami manusia, sehingga tidak mungkin dikenal dan dipahami melalui aspek zat.

Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat”. (QS. Asy-Syura[42]: 11)

Aspek kedua dari keberadaan Allah yaitu sifat. Sifat-sifat Allah muncul hanya dalam hubungannya dengan alam. Sementara dalam hubungannya dengan diri-Nya sendiri, Dia tidak memiliki sifat apa-apa. Karena itu, disebutkannya sifat-sifat Allah dalam al-Qur’an merupakan upaya Allah untuk memperkenalkan diri-Nya kepada makhluk-Nya, terutama manusia. Selengkapnya...

Ayat-ayat al-Qur’an tentang Keikhlasan dalam Beribadah

Bab 2
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Keikhlasan dalam Beribadah


A. QS Al An’am [6]: 162-163 tentang Salat, Ibadah, Hidup, dan Mati Hanya untuk Allah
Artinya: “162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS Al-An’am : 162-163)
Kandungan
Surat Al-An’am ayat 162-163 sering dibaca pada bacaan iftitah shalat karena ayat ini bermakna sebuah pengakuan terhadap kekuasaan Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Kita mengakui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya zat yang patut dan wajib disembah, karena yang lain tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT. Selengkapnya...

Ayat-ayat al-Qur’an tentang Kedudukan Manusia

Bab 1
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Kedudukan Manusia

A. QS Al Baqarah [2] : 30 tentang Kedudukan Manusia sebagai Khalifah di Atas Bumi



Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al Baqarah : 30)
Kandungan ayat
Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi kalifah di muka bumi tersebut. Khalifah ialah manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Selengkapnya...

Rabu, 09 Juni 2010

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2010

Siaran Pres
Kementerian Lingkungan Hidup
PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2010


Jakarta, 8 Juni 2010, Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010 bertemakan “Many Species. One Planet. One Future” yang kemudian di Indonesia diterjemahkan menjadi “Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi Kita”.

Sebagaimana yang masih kita rasakan bersama bahwa berbagai bencana lingkungan, seperti banjir, kekeringan dan tanah longsor masih sering terjadi di Indonesia. Terjadinya kerusakan ekologis antara lain disebabkan oleh berubahnya fungsi lahan yang tidak sesuai lagi dengan peruntukannya, maraknya penebangan hutan secara liar (illegal logging), pembakaran hutan dan lahan serta berkurangnya ruang terbuka hijau. Selain kerusakan lingkungan, hal yang mengancam peri kehidupan kita adalah pencemaran yang masih parah dimana berbagai media lingkungan kita seperti sungai, udara, tanah dan laut masih memiliki kualitas lingkungan yang buruk. Kondisi ini tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan namun juga menurunkan potensi kualitas sumber daya manusia kita dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif. Lingkungan yang polutif ini diakibatkan ulah kita baik dalam kehidupan sehari-hari seperti bersampah, bertransportasi hingga kegiatan industri dan pertambangan yang besar. Selengkapnya...

Perlunya Sebuah Sistem Manajemen

Seiring dengan berjalannya era globalisasi, SDM Indonesia semakin dituntut untuk memiliki keunggulan dan daya saing. Dunia pendidikan, sebagai institusi yang memiliki peran peningkatan SDM memegang fungsi penting dalam merealisasikan hal tersebut. Pemerintah yang merupakan stakeholder dominan dunia pendidikan, menyadari tentang pentingnya peran tersebut dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bersifat peningkatan mutu dunia pendidikan.
PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan merupakan driven utama bagi dunia pendidikan yang memaksanya untuk memperhatikan mutu secara terpadu dan komprehensif. PP. No. 19 Tahun 2005 berbicara mengenai 8 kriteria, yakni isi, proses, kompetensi, pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Selengkapnya...

Hari-hari Besar Internasional

Hari-hari Besar Internasional
Januari
01 : Hari Perdamaian Dunia
25 : Hari Kusta Internasional
Februari
06 : Hari Waitangi New Zealand
23 : HUT Rotary Club
Maret
08 : Hari Wanita Internasional
23 : Hari Meteorologi Sedunia
27 : HUT Women International Club
April
01 : HUT Bank Dunia
02 : HUT Lembaga Kebudayaan Jepang
07 : Hari Kesehatan Internasional
24 : Hari Solidaritas Asia Afrika Selengkapnya...

Tulis Komentar


ShoutMix chat widget

Santai Sejenak


Masukkan Code ini K1-9793BE-X
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Produk SMART Telecom
 

Pengikut

Bagaimana menurut Anda Web ini?

Arsip Blog

Copyright © 2009 by Joko Siswanto
Themes : Magazine Style by Blogger Magazine